Turbin gas secara teori tidak begitu rumit untuk
menjelaskannya. Terdapat 3 komponen atau bagian utama yaitu :
1.
Compressor
menaikkan
tekanan udara yang masuk
2.
Combustion Area
Membakar
bahan bakar yang masuk dan menghasilkan tekanan yang sangat tinggi begitu pula
dengan kecepatannya.
3.
Turbin
Mengkonversi
energi dari gas dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi hasil dari combustion
area menjadi energi mekanik berupa rotasi poros turbin.
COMPRESSOR
Pada
Mesin Turbin seperti diatas, udara dengan tekanan normal masuk dihisap oleh compressor
yang biasanya berbentuk silinder kerucut dengan beberapa fan blade yang
terpasang berbaris ( 8 baris atau lebih ). Udara tersebut kemudian mengalami
kompresi bertingkat, di beberapa mesin turbin kenaikan tekanan bisa mencapai
faktor 30. Ada 2 macam kompressor yang digunakan yaitu axial flow dan radial
flow.
RADIAL FLOW COMPRESSOR
AXIAL FLOW COMPRESSOR
Udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompressor tadi lalu masuk ke bagian Combustian Area dimanasebuah ring bahan bakar menginjeksikan bahan bakar dengan aliran konstan. Bahan bakar yang biasa digunakan disini adalah karosene, jet fuel, propana dan gas alam. Jika Anda berpikir sangat mudah untuk memadamkan api dari lilin dengan meniupnya, maka hal itulah yang menjadi masalah dalam desain di area pembakaran ini. Udara yang memasuki area ini adalah udara bertekanan tinggi dan mempunyai kecepatan hampir pada 100 mil per jam, sedangkan kita tetap ingin mempertahankan nyala api secara kontinyu di area tersebut. Komponen yang menjadi solusi permasalahan tersebut adalah sebuah flame holder atau can. Can ini berupa komponen pelindung api yang terbuat dari baja berat yang bentuknya berlubang-lubang. Setengah bagian dari can dapat dilihat pada gambar pandangan cross section di atas, dimana Injector di sebelah kanan. Udara bertekanan tinggi masuk melalui lubang-lubang can. Gas keluar di sebelah kiri dan memasuki turbin. Turbin ini merupakan satu set / satu unit dengan kompresor dan poros.
Di bagian paling kiri sendiri pada gambar di atas adalah yang disebut final turbine stage. Turbin
ini memutarkan poros keluaran / output. Kedua bagian terakhir ini tidak
terkoneksi dengan apapun, jadi unit bebas, tidak terkait dengan
komponen turbin lainnya. Sedangkan pada kasus penggunaan turbin pada
kendaraan tempur tank atau sebuah pembangkit listrik, gas buang tidak
berguna sehingga akan dibuang melaui sebuah saluran pipa buang. Namun
terkadang energi panas gas buang bisa berguna untuk alat penukar kalor
atau untuk preheating sebelum udara masuk kompresor.
Penjelasan
saya mengenai turbin gas di atas sebenarnya hanya merupakan penjelasan
singkat dan simpel. Belum dibahas mengenai bantalannya, sistem
pelumasan, struktur pendukung internal mesin, stator vane dan
sebagainya. Semua topik itu menjadi permasalahan serius bagi perencana
turbin mengingat turbin gas beroperasi pada tekanan, temperatur, dan
kecepatan yang sangat tinggi.Read more at: http://baiuanggara.wordpress.com/2009/01/04/57/
0 komentar:
Posting Komentar