Fungsi Relay dan Manfaatnya
Sudah banyak yang membahas tentang
penggunaan relay pada sirkuit kelistrikan mobil atau motor, namun tidak sedikit
pula yang masih bingung saat harus menerapkannya sendiri, ujung-ujungnya relay
malah tidak berfungsi, atau malah minta bantuan montir untuk memasangnya.
Sedikit akan kami jelaskan tentang
fungsi relay pada sirkuit kelistrikan (mobil/ motor). Relay adalah saklar
remote listrik yang dikendalikan oleh saklar/ switch, komputer, atau modul
kontrol lainnya. Relay memungkinkan penggunaan arus kecil untuk mengontrol arus
yang lebih besar guna mengurangi beban kerja batre/ aki pada kendaraan. Contoh
penerapannya adalah pada penyalaan sepasang fog lamp (lampu kabut/ tembak) yang
masing-masing membutuhkan arus 25 A 100 watt, klakson double, dan lain-lain.
Hal
ini dimungkinkan karena relay memiliki kumparan (coil) yg akan bersifat magnetik
saat diberi arus, sehingga menghasilkan arus yang lebih besar. Secara sederhana
relay memiliki rangkaian mirip coil (lilitan kawat dengan inti besi) untuk
pengapian pada busi. Sifat magnetik kumparan mempengaruhi dan memperbesar
kontak di sebelahnya yang berfungsi sebagai kontinuitas suplai arus bagi beban
(lampu atau klakson). Sehingga relay memiliki lebih dari 2 pin, di mana pin-pin
tersebut terkoneksi sebagai kumparan, dan kontinuitas arus listrik.
Relay Off
Saat switch tidak dinyalakan (pin 1
dan 3), relay jadi tidak memiliki energi (arus) tanpa pengaruh arus listrik
kontak (pin 2 dan 4) terbuka, sehingga arus tidak mengaliri pin 2 dan 4.
Relay On
Saat switch dinyalakan (pin 1 dan
3), kumparan memiliki energi dan arus yang lebih besar dari arus yang masuk.
Pin 2 dan 4 tertutup menghasilkan kontuinitas arus untuk suplai.
Relay 4 Pin
Pada relay 4 pin biasanya memiliki
nomor 30, 85, 86, dan 87. Nomor 85 dan 86 (pin 1 dan 3) berfungsi sebagai
kumparan magnetik, sedangkan nomor 30 dan 87 (pin 2 dan 4) berfungsi sebagai
kontinuitas dan suplai arus bagi beban, lampu, klakson, dan lain-lain.
Relay 5 Pin
Pada relay 5 pin biasanya memiliki
nomor 30, 85, 86, 87, dan 87a. Sama halnya seperti relay 4 pin, namun ditambah
memiliki rest kontak (87a).
Pemasangan Relay
Patokannya adalah coil (pin 1 dan 3)
dan kontak (pin 2 dan 4) masing-masing harus diberi sumber tegangan. Pin 1 (85)
dan 2 (87) bisa digabung menuju kutub positif aki atau menggunakan switch yg
satu kabelnya terhubung pada kutub positif aki, dan kabel satunya pada kedua
pin tersebut. Atau dengan metode masing-masing pin disambungkan ke kutub
positif aki, dan hanya memasang switch pada arus yang masuk ke coil seperti
gambar di bawah. Pin 2 dihubungkan ke sumber yang akan dialiri arus (lampu atau
klakson), kabel lainnya dari lampu atau klakson sebagai ground (disambungkan
pada metal body kendaraan), dan kabel dari pin 3 (86) dihubungkan ke kutub
negatif aki. Metode pemasangan bisa disesuaikan dengan keinginan, seperti
penambahan sekering (fuse) kabel yang menuju pin 2 (87) untuk membatasi arus
yang masuk ke beban, selama kita mengerti fungsi dan cara kerja relay.
Read more
at: http://fungsi.info/fungsi-relay-dan-manfaatnya/
0 komentar:
Posting Komentar